Menyusuri Sumber Air di Wilayah Kaliorang

KUTAI TIMUR - Mata air di Desa Bukit Makmur yang menjadi sumber PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur Unit Kaliorang masih aman pada musim kemarau tahun ini. Aliran mata air yang termasuk wilayah gunung sekerat itu masih mampu menghasilkan 3 liter perdetik.

"Iya kita cek musim kemarau, air memang menyusut, tapi masih aman," kata Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur Suparjan, ST saat kunjungi lokasi intake, Jumat (20/9/2023).

Mata Air ini selain dimanfaatkan 160 sambungan langganan di Kaliorang. Kedepan juga rencananya akan dikoneksikan guna membantu suplay ke Kecamatan Sangkulirang. Berdasarkan rencana tersebut pihaknya telah melakukan survei sumber air baku baru.

"Ya, ada sumber air baku tambahan di PT GMP. Tepatnya di Desa Selangkau," katanya.

Suparjan, ST didampingi Kepala Bagian (Kabag) Umum Agus Sugiharto, SE dan Kabag Produksi dan beberapa staf pun sumber air baku di PT. GMP Gunung Meredam Permai (GMP). Dari Jalan Poros Kaliorang hingga mata air. Melewati hutan dengan jalur jalan setapak. Nampak ditengah aliran mata air telah dibuatkan penampungan yang digunakan oleh warga sekitar.Terlihat pipa sambungan air hasil swadaya terpasang di sepanjang jalur menuju penampungan.

"Melihat dari kondisinya. Debit air bisa mencapai 50 liter perdetik," katanya.

Hasil uji sumber air baku.

Dari hasil survei oleh Bagian perencanaan dan pengawasan teknik. Jarak dari sumber air baku PT GNP menuju intake Kaliorang membutuhkan panjang pipa 3,5 kilometer. Kemudian untuk ketinggian 286 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kasubag Perencanaan dan Pengawasan Teknik Yayan Nuryana, ST melalui Stafnya Mohd Triandri mengatakan sampel air baku juga telah dikirim untuk dilakukan uji laboratorium.

"Hasil uji laboraturium. Untuk Ph 7.27, lalu NTU 0.7, dan Suhu 29 derajatcelcius," terangnya. (HumasPDAM)

Tweet
author
No Response

Leave a reply "Menyusuri Sumber Air di Wilayah Kaliorang"